“Terlalu berharga meninggalkan ibadah dalam bulan suci yang penuh rahmat seperti dalam bulan Ramadhan karim, Ramadhan yang mulia ini”.
Setidaknya begitulah guru agamaku di SD Muhammadiyah dahulu, bertutur tentang amal ibadah yang dikerjakan dalam bulan ini. “Jika dikerjakan karena Allah, kebaikannya akan bercabang menjadi tujuh dan setiap cabangnya membuahkah sepuluh pahala kebaikan. Hal ini tidaklah dapat diperoleh pada bulan-bulan yang lain, selain Ramadhan.”, begitu imbuhnya.
Terngiang-ngiang pula “Malam Lailatul Qadr” dalam benakku, bait kata-kata ayahku yang meliuk mayang tentang keutamaan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan dan hanya ada di Bulan Ramadhan ini.
Belum lagi wejangan2 mendayu-dayu dalam kultum dan ceramah yang disampaikan para ustadz yang menyuarakan Ramadhan sebagai bulannya insan muslim menjalankan pelatihan, bersama dengan ganjaran keragaman keutamaan surgawinya.
Kawan, aku merasa bersyukur menjadi musafir kali ini. Musafir adalah “pangkat” dalam episode ini lantaran aku melakukan perjalanan jauh, masih dengan dengan kereta api. Tak kutemui kesulitan menjalankan ibadah, dua dari lima rukun Islam.
Beruntung pertama, yaitu saat kereta api yang aku tumpangi begitu memperhatikan waktu berbuka puasa saat kereta api melintas di daerah yang mungkin saja aku kenal sebagai daerah antah berantah tanpa listrik, hamparan sawah hijau yang mulai surut dari ceria sang surya. Salutku untuk perhatiannya terhadap yang satu ini.
Untuk masalah panggilan berbuka puasa itu, pengalaman yang berbeda terjadi dua hari sebelumnya di sebuah restoran ikan bakar, sebut saja namanya “Galunggung”, letaknya tak jauh dari Mal Dieng di kota Malang.
Tak kudengar lantunan adzan maghrib barang satu huruf hijaiyah sekalipun. Yang kudengar hanyalah lantunan lagu-lagu yang entah apa judul lagunya. Kuperhatikan mayoritas pelanggannya adalah orang yang duduk termangu menantikan datangnya saat-saat bahagia yang seharusnya disegerakan itu.
Sesekali penikmat ikan yang sajiannya sudah tersedia itu saling berpandangan, matanya nanar beradu pandangan, sesaat melirik jam besar didinding yang entah tepat waktu atau tidak.
Jangan tanya kalau aku ada dirumah. Dalil menyegerakan berbuka aku wujudkan dengan mencari-cari stasiun televisi paling awal yang menyiarkan acara paling ditunggu-tunggu muslim satu jagat raya, itu.
Beruntung nomor dua, adalah karena sebagai muslim yang wajib menjalankan sholat tidak saja di bulan ramadhan ini, bahkan di bulan-bulan lainnya, dapat menjalankan sholat tanpa kesulitan.
Faforitku duduk pada seat jendela yang biasanya kututup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sambil duduk di seat kereta kulaksanakan shalat. Atau bisa juga datang ke mushola kecil yang walaupun hanya cukup untuk satu orang saja, namun ini memperlihatkan kesungguhan dari pihak pengelola memperhatikan voice of customer para penumpangnya.
Didalam gerbong multifungsi ini, terdapat bilik lain tempat pengoperasian KATv, tempat memasak makanan pesanan penumpang, dengan empat meja saji yang dilengkapi karaoke. Ada pula bilik istirahat untuk awak keretanya.
Letak mushola itu adalah satu diantara beberapa bilik di gerbong restorasi tersebut.
Kucoba melakukan sholat sambil berdiri, gerakanku tak sempurna karena gerakan ular besi ini menggeliatkan tubuhku apa adanya sejenak goyang kiri, sebentar goyang kanan.
Hmmmm, kalau seperti ini, menjadi musafir sekalipun tak mengecilkan keleluasaan untuk tetap beribadah walaupun dalam perjalanan.
Tiba-tiba kudengar suara mendesing macam petasan janoe lepas dari sulutannya, diikuti jeritan beberapa orang mayoritas wanita menyusul bunyi sambaran gemertak menimpa sesuatu.
Bunyi itu adalah suara lemparan batu yang memecahkan kaca jendela di gerbong restorasi oleh ulah orang2 tak bertanggung jawab dari luar sana. Kaca sisi kiri hancur berantakan disambar batu.
Ulahnya telah menodai khidmatku sebagai musafir ramadhan, walau tak melukai fisikku. Semoga pelakunya segera mendapat hidayah dan disadarkan atas tindakan merusak fasilitas umum yang merugikan itu…
doa yang bagus untuk pelaku pelempar gerbong
Assalamualaikum, Pesonamuslim…..
Terima kasih.
===telaaaaat==
🙂 Audhee.. next time coba lagi…
Ah, indahnya Ramadhan memng luar biasa. Salut juga buat semua fasilitas yang disediakan PT KAI, walaupun sederhana, tapi niat baik itu sudah menjelma 🙂
Musafir Gerbong Kereta, ternyata punya banyak cerita Adelays, sempet heran juga, kok masih ada ya laskar pelempar batu di jaman sekarang ini…jaman dimana seharusnya kita memelihara fasilitas umum, bukan malah merusaknya.
Semoga mereka mendapat hidayah deh… 🙂
Bintangtimur,
Menjadi Musafir Ramadhan di gerbong kereta memang banyak menorehkan tulisan. Bahkan beberapa tulisan saya selalu berkaitan dengan kereta api ini.
pada ramadhan tahun ini aku merasa lebih kuat dan tak berlarut kehilangan kedua orang tuaku setahun dan dua tahun lalu
Gerhanacoklat,
Kuatkan diri, dan ikhlaskan kepergiannya.
Sungguh… meskipun sedang dalam perjalanan, takkan menggoyahkan kita tuk terus beribadah pada Allah Ta’ala… 😀
Betul kakaakin….
Semoga tetap kokoh sampai hari terakhir berpuasa ramadhan…
Amiin..
Loh 😯 kok ya ada orang iseng melempari kereta api? Astagfirullah…
Apa yang terjadi pada sebagian orang di negri kita ini? Kantor pemerintah dirusak, mobil2 dibakar, fasilitas2 umum juga banyak yang pretelan…
Memangnya memperbaiki/membelinya nggak perlu duit? 👿
Iya Kaka..
Mudah2an mereka diberi hidayah…
marhaban ya ramadhan..
salam kenal dari petani jabon
Hi Jabon…
Salam kenal kembali dari Adelays….
salut sama mas adealays…
moga tetap istiqomah ya…
menjalankan kewajiban pada Nya walaupun dalam keadaan bagaimanapun..
Terima kasih Mbak Isil,
Mudah2an demikian juga mbak Isil agar tetap istiqomah.
hati2 mas, jangan duduk dekat jendela ato pintu yah..(jadi duduk dimana dong ) h h
malang malang ,sawojajar, kotalama
salam hangat.
Duduk di Kursi aja Andioka..
hehehe…
Tangan-tangan jahil selalu saja merusak fasilitas umum. Semoga dibulan ramadhan ini mereka “diingatkan” oleh Allah.
Iya mas Aldy,
Semoga mereka diberi hidayah oleh Allah SWT.
Smoga perjalannanya senantiasa mendapatkan kemudahan dan petunjuk dari Alloh Ta’ala.
Dipersilahkan mampir ke :
rumah-muslim2010.blogspot.com
Salam kenal Mas Edi,
Semoga Mas Edi juga mendapat kemudahan dan petunjuk dair Allah Ta’ala.
kereta sebagus gitu masa dirusak, sayang kan ya 😆
Yoi.. OrangeFloat.
saya suka tempat shalatnya walaupun saya gak pernah naek kereta ini 🙂
Rindu,
Tempatnya kecil sih.. tapi ada hikmahnya, supaya bisa pegang dindingnya kalo goyang2 keretanya.
waduh…
kenapa tiba tiba ditimpuk gitu sih mas????
Kaguuuuum…
lagi bepergian tapi tetap ngejalani semuanya dengan ikhlas….
Nggak ada sebab yang jelas sih Bibi,
Tapi kalo aku tanya sama awak nya, paling-paling karena hal itu iseng aja.
Iseng2 berbahaya ya..
yuk, bang buka puasa bareng blue…ehhehe
salam hahngat dari blue
blue di jakarta..
Boleh Blue…,
Adelay ditraktir yach…
Salam.
Anna tertarik dengan setiap perjalanan Mas Adelays yang selalu bermakna. Apa sih yang menarik yang membawa Mas Adelays menembus belah bumi ini dengan kereta ?
Di mana saja bumi dipijak, mudahan amal ibadah tetap dipertahankan. Salut mas, kelahiran SD Muhammadiyah selalu membanggakan. Amiin..
Nanti, kalau Anna kepergian dengan kereta, akan coba sholat juga, mahu merasakan goyang kiri kanannya ular besi itu, hehehe…
Trims, sudah sharing mas.
Selamat Berpuasa. Semoga amalnya dibarokahi Allah SWT.
Wassalaam.
Anna Althafunisa
Mbak Anna,
Mudah2an besok2 bisa merasakan ruangan sholat yang kecil dan goyang kiri goyang kanan itu, hehehe…
Hai, mas ade…
Jarang update soalnya sering jd musafir ya skrg..
Hehehe…
Mas, kalo bingung wkt adzan maghrib biasanya aku pakai aplikasi ramadhan yg ada di hp…
Jd bisa tau kpn wkt buka puasa..
Kalo tmpt shlt di kereta, ak br tau ini..
Bgs ya, mas..
Biasanya kan kita shlt sambil duduk kalo di prjalanan..
Mskipun jd musafir, tetap smgat beribadah ya, mas… 😀
Hai… Vany…bisa dibilang begitu, karena musafir. Tapi uniknya jadi musafir malah nulis perjalanan menggunakan bb saat diatas kereta.
Tetap semangat Vany.. !!
Mas Adelay.. mudah2an senantiasa diberi kekuatan dan keselamatan dalam menjalankan ibadah shaum sekalipun harus menjadi musafir Aamiiin… Cerita yang menarik mas!! really enjoy it…
Thanks Noui.., mudah2an bisa jadi sharing pengalaman kalau naik kereta ke Bandung.
Eh.. apa ada ya tempat sholat di kereta ke Bandung ???
Blom pernah deh….
kayaknya ga ada (blush) mungkin perjalanan Jkt-Bandung cukup dekat.. anyway dah lama ga pernah pake kreta lage nee.. klo ga nebeng dot com or pake travel.. hehehe
Saluut. LIKE THIS! 🙂
Tetep tertib ikhlas menjalankan ibadah meskipun dalam keadaan musafir di gerbong kreta ‘goyang’ lagi…
Mas Adeeeee….
Nah Lhoooo…
Jadi kecanduan nonton drama korea online…
dan jadi rebutan komputer terus ama abah…hihihi…
Tangggung jawaaaaaab…hihihi…
Hi.. Bibi Titi Teliti…
Hehehe.. Bibi yang tanggung, bibi cuman jawab. yah.. hehhe..
Bagus kan.. ngirit daripada harus beli dvd segala.
salam..
wah seru juga ya pengalamannya.. lumayanlah ada tempat buat sholatnya hehe..
eh tapi itu kok ada aja yg jail ya maen lempar aja..
Seru juga sih ‘Ne…
Salam kenal ya….
adelays sekarang beda euy tutur bahasanya… but it’s nice. alhamdulillah masih ada orang seperti dikau yang tetap mewajibkan sholat dimanapun berada. stay the same