Hanya ada 2 (dua) alasan utama mengapa eh mengapa ku tak tertidur on the way to my office (otw 2 mo) yang kali ini ditempuh dengan bis feeder jurusan Ratu Plaza. Honda Tiger-ku yang sudah disulap menjadi model Revo ter-anyar yang sebenarnya keluaran tahun 2005 itu, kini sedang berulang tahun yang kelima-nya di sebuah parkiran gedung untuk menjalani proses cek fisik bodi motor dan mesin, nanti siang. Di parkiran gedung yang tidak jauh dari terminal bus feeder itulah ia beristirahat dan tidak menemaniku dalam perjalanan ke kantor sebagaimana biasanya, karena menunggu proses perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Terminal bus feeder pagi itu masih sedikit berkabut saat waktu sudah menunjukkan pukul 6.15 pagi hari. Bus yang kutumpangi menderu mengepulkan asap dari mesin diesel berbahan bakar solar, mengkontaminasi pagi yang mulai menampakkan hangatnya mentari. Posisi dudukku yang PW (posisi wenak) tepat ‘tusuk sate’ didepan pintu tengah tempat calon penumpang berdatangan memungkinkanku melihat sekeliling penumpang yang baru datang. Berbagai jenis penumpang laki-laki dan perempuan dengan style mayoritas ‘kantoran’ yang sudah membayar tiket menghiasi kuda besi ini yang akan berangkat on time.
Alasan Pertama
Alasan pertama adalah karena gadget dalam genggaman yang kini menjadi ‘mainan baru’ dan selalu menjadi ‘headlines‘ dalam benak pikiranku, selalu kukutak-kutik seolah tidak pernah mencapai kondisi setting teridealnya. Berbagai genre lagu dalam library i-tunes, sudah masuk didalam New iPod Nano berkapasitas 8 GB terbaru yang baru berumur 2 – 3 minggu itu.
Tidak salah kalau http://drippler.com mereview sedikitnya karena 5 alasan mengapa produk ini layak dipilih:
- It’s smaller, lighter, and more portable than any other Nano.
- A rotating screen keeps controls accessible
- Its 30-pin plug keeps it adaptable
- It holds a serious charge
- It’s customizable
Berbeda dengan iPod 32 GB dengan layar sentuh yang sering disebut orang dengan iTouch. Kalau iTouch / Apple iPod Touch, gadget dengan layar sentuh yang telah kumiliki sebelumnya kupilih karena bentuknya yang kecil tapi fungsinya tidak kalah dengan iPad, sementara New iPod Nano ini, bentuknya kecil dan ringan serta dapat difungsikan sebagai arloji ini, lebih portable. Aku dapat menikmati musik atau memutar Alqur’an dengan mode playback terus menerus sampai hafal tanpa merasa berat kemana-mana membawanya. Bisa di kantong, ataupun dijepit diantara sela-sela baju. Begitu mudahnya.
Alasan Kedua
Aku merasakan hentakan gas pertama saat bus feeder ini mulai berjalan perlahan, sesaat setelah kondektur menutup pintu penumpang dan menyobek karcis tanda pemeriksan selesai dilakukan. Sesosok penumpang berkerudung -yang kerudungnya tidak sepenuhnya tertutup layaknya politisi Benazir Buttho (1953 -2007) dari Pakistan- , menarik perhatianku. Ia masuk sesaat sebelum pintu ditutup dan menarik perhatian bukan lantaran berpakaian yang sinkron dengan kerudungnya, namun karena sebaliknya. Padahal dalam benakku kemudian muncul bayangan Benazir Buttho dengan kerudung dan gamis yang panjang nan anggun.
Kerudungnya ternyata dibalut dengan baju putih dan jaket hitam legam yang masih terkesan baru. Ia ternyata memang bukan putri Zulfikar Ali Buttho yang juga mantan perdana menteri Pakistan itu. Aku yakin, ia bukan pula datang dari keluarga politisi Pakistan itu, karena hampir tidak pernah kulihat di media, Benazir menggunakan rok berwarna abu-abu selutut dan berpenampilan ala kantoran semasa hidupnya. Bayanganku mulai sirna diikuti senyum kecil lantaran over imagination .
Kerudung itu dipasang dikepalanya tidaklah sempurna, karena memang bukan difungsikan sebagai jilbab. Bayangan kerudung Benazir Buttho membawa iPod Nano-ku memetik lagu bergenre pop berbahasa arab mendendangkan lagu “Law Ma Tegi” dari Elissa. Entah, ku tak tahu fungsi kerudung itu sebagai apa, sampai Elissa mengakhiri lagu pertamanya.
Bentuk refleksi dari kerudung kepalanya terkesan tidak wajar, tidak oval, tidak pula bulat, membuatku sesaat bertanya-tanya ada apa didalam kepalanya, sakitkah ia ???. Bagian atasnya menonjol lebih tinggi dari lainnya, pun dengan sisi kanan dan kiri kepalanya membentuk kain sutera berwarna putih gading yang dipakainya jatuh tidak wajar merefleksikan bentuk kepalanya.
Perlahan-lahan tabirnya mulai terkuak, laksana soal yang menemukan kunci jawabannya. Elissa, penyanyi wanita Middle East asal Lebanon memulai “Baztanak”, lagu terakhirnya di iPodku. Angin dingin dari AC bis feeder ini menyibak kerudung itu sesaat kemudian. Ia yang sejak awal berdiri, menemukan tempat kosongnya di depanku. Kerudungnya jatuh ke pundak, roll-roll di kepalanyalah yang menggulung rambutnya.
Hatiku berdecak-decak baginya. Seorang wanita rela masih membentuk gulungan rambut sampai diatas kendaraan umum demi menjaga penampilannya. Ratu Plaza tidak sampai sepuluh menit lagi saat waktu menunjukkan waktu 07.05 pagi. Ia pun bergegas melepas gulungan-gulungan dikepalanya, beberapa saat setelah kerudungnya dimasukkan kedalam tasnya. Perfect!
Pemberhentian Ratu Plaza telah memisahkan alasan ku tidak tertidur dalam perjalananku menuju kantor pagi ini. Alasan pertama -sang iPod- tetap bersamaku melanjutkan perjalanan kekantor dengan busway, sementara sang alasan kedua melanjutkan perjalanannya dengan kerudung Benazir Buttho plus roll-roll rambutnya dengan Express taksi mengantarnya sampai tujuan.
hihihi Benazir Butho pake roll rambut… kebayang dech… cewe.. cewe, dengan segala cara untuk tampil sempurna, kebayang mas adelay sampe melongo liatnya hahaha…
wah wah iPod nanonya keren uy, punyaku iPod jadul hahaha, tapi mase asiiiklah.. anyway I’m an apple lover.. mmm… always feel so satisfied with any application nya.. keyeeen huhuyyyy
Teh Noui.., Pertama2 saya ucapkat selamat, karena berhasil pertamax.. hehehe.
Melongo sih nggak.. cuma karena kerudungnya keliatan nonjol2 aneh gitu.
ciehhh yg mainan baru..dipamer2in mulu..
ga beli sekalian yg versi wide screen nya?? masa kalah sama ibu tetangga sebelah =p
Tiwi, tiwi..
Kan dia itu beda kastanya.. 😀
Wooooooooow iPod ini yg saya inginkaaaaaaan…! 😥
Hiks, saya tahu pertama iPod Nano generasi baru ini beberapa minggu lalu. Saya cek di Bandung sini, ternyata belum ada. Eh sekarang di Jakarta ternayta udah ada yg punyaaaaa! TT_TT
Mupeeeng…
*enak ya, ada clip-nya, ga kerasa kalo dibuat hiburan pas jogging* 😳
Kang Asop dari Bandung..
Begitulah.., saya juga dapetnya kebetulan. Waktu belinya sampe melongo nggak yakin apa itu iPod Nano.
Akhirnya setelah yakin, Bismillah kebeli juga.
Luar biasaaaaaa! 😀 😀
assalamu’alaikum de…mabruk dengan iPodnya…semoga memberikan manfaat ya
Waalaikumsalammmmm Alhamduillah akhirnya Sunflo telah kembali…..
Welcome back to Indonesia.
Bagus, keren deskripsinya! Berbakat nih nulis novel…ayo mas Edel…dimulai dr skrg …:)
Btw, mainan barunya keren tuh…
Hai Ana..,
Terima kasih atas apresiasinya. Semoga saya bisa seperti Ana yang sudah pernah menghasilkan buku.
wheew…gagal maniiing
Kenapa ‘audhee… gagal pertamax yach.. hhehe
Waaaaah, keren semuanya lah…iPod Nano itu pasti bikin anak saya tergila-gila, trus rol rambut perempuan berkerudung…hehehehe, saya dulu waktu masih ngantor, suka nyetir mobil pagi-pagi sambil full dengan roll rambut 😛
Kalo ada yang ngeliatin, saya pura-pura nggak tau aja atau bahkan saya lihat balik (kalo cakep…), baru deh pas udah parkir, semua rol itu saya lepas satu per satu…Adelay, tapi nggak pake disamar kerudung segala lo, saya sih pe-de aja, maklum kaca mobil kan gelap banget 😉
Hhhh, saking lamanya nggak komen disini, komen saya jadi nggak kira-kira nih panjangnya…sorry… 😦
Terima kasih …
Atas apresiasi yang datang dari seorang Bintangtimur… saya sangat menghargainya…mbak.
Tidak apa kok komen banyak.. saya senang membacanya.
This is the wonderful thing i spend long time to find
it.
You got it
This is the wonderful thing i spend long time to find
it.
You got it, Cheap!
wah, De’ keren banget ipod nanonya …….
pantesan rela gak tidur, krn bisa asik dengerin lagu2 disitu.
eh, ya kalau perempuan memang rela demi penampilan, apapun dilakukan, dgn cara mudah, simple maupun sulit sekalipun, yg penting penampilan perfecto….. 🙂
salam
Heheh.. begitulah Bunda, pada kenyataannya.
Membuat saya memperhatikan dan penasaran sama sesuatu itu
Numpang senyum aja…
*Senyum gak jelas*
karena bingung mau kasih apresiasi Ipod barunya atau Benazir Buthonya, he he he
salam hangat aja, yah!
Pendar Bintang…,
Klo mau ngasih apresiasinya sama aku aja, yach….
Hmm… Ada2 aja cara orang dandan, bisa2 tasnya penuh dengan rol rambut ya 🙂
Gadgetnya keren euy 🙂
Emang gitu, Kakaakin…
Tasnya emang gede, xixixixi.. 😀
wawww…kereen udah punya dua2nya mas Adelays *ngiri*
wah tu cewek niat banget yah pengen cantik, aku malah sampe gak sisiran ke kantor karna takut terlambat hehehehe
salam hangat
awardnya belum dijemput yah mas?? 😦
http://wiwin9.wordpress.com/2010/09/24/award-trully-blogger-from-indonesia/
Baiklah…Saya jemput segera…
Menuju TKP , gan… wiwin9….
hahhaha ternyata kerudungnya itu buat nutupin rambutnya yang lagi diroll ade ade ajeeeee
ade, tuh ipod mungil bener kayanya kalo aku yang make bakal nyelip kemana2 :p
Waduhhh Gerhana coklat…
Emang mo diselipin dimana sih.. ampe kemana-mana getooh.. 😀
whuaaaaa…
ngiler ngeliat ipod nyaaaaaaa…
Untunglah aku gak pernah pake rol rol an…
cuekin ajah…
Ileran ? Bibi ?
wah.. jangan2 bawaan si Fathir ya ? xixixixi.. 😀
haha, segitunya demi penampilan
salam kenal “H U E”
Salam untuk Hue.
Salam Kenal.. Semoga betah mampir disini.
Selamat kembali menulis. Anna mengkagumi tulisan mas Adelays dalam rangka perjalanan ke kantor menggunakan bis. banyak sekali kisahnya. Wow… seperti mengamati penulisan Andrea Hirata. Salut ya mas. Fotonya juga keren2, penuh warna.
Selamat ya, banyak sekali gadgetnya. Anna sendiri belum mampu punya gadget sedemikian. hanya sekadar meliat dan membaca tentangnya. Semoga sukses selalu.
Anna Althafunnisaa
negeri di bawah pelangi.
Terima kasih atas apresiasi Mbak Ana. Semoga cita-citanya untuk memiliki gadget2 sesuai kebutuhan (bukan sekedar keinginan) segera terwujud.
Yang terpenting dari memiliki gadget itu adalah bukan sekedar gaya-gayaan, lebih dari itu mengetahui dengan baik segala fungsinya sesuai kebutuhan kita, sehingga kita memanfaatkannya dengan maksimal.
Coba ada foto roll-roll rambut di kepala wanita itu, pasti asyik … hehehe … 😀
Mbak Tuti… kalo saya foto dia untuk ditampilkan disini, bisa marah dia, Hhehe….
i p o d nya kerennnn euy,,
Keren genksukasuka, anyar gress eee…
boleh blue dapatkan secara gratis…….ehehhe
salam hangat dari blue
Hi.. Blue.., bisa-bisa…. dengan cara cari sponsor ..
ass. adelays…
pakabar? semoga dalam keadaan baik2 sajah ya. hehehe.. maaf baru sempet main lagi kemariii….
huaaa keren banget…. kalo saya punya gadget sekecil itu udah nyelip entah dimana. hp ajah kadang2 lupa taro dimana.. hehehe..
btw, ikut pb2010?
Waalaikumsalam Quin… thanks udah berkunjung lagi… Klo moikut kapan schedulnya yach ?
aku sudah punya yg besarnya…yang kecilnya? kayaknya gak usah deh mas…hahahahaha…
dan alasan keduamu tak tidur seharusnya di capture tuh 😀
Hi… Ria.. pakabar nich.. dah lama nggak kedengeran kabarnya. Tqs dah berkunjung setelah sekian lama.
Heheehe… memang sengaja alasan kedua ceritanya dibikin explisit, 😀
jadi, lbh enak mana antara naik bus sama naik motor, mas? 😉
kalo naik motor pasti gak bakal ktm si benazir buttho itu ya…hehehe
anw, slmt buat ipod barunya ya, mas…
sesuatu yg baru memang selalu menarik hati kita ya… 😀
Enakan naik motor sih Van… soale cepet dan bisa berangkat / pulang suka2 waktunya.
Thq, apresiasinya…
wah yang terakhirsepertinya keren 😀
Andipeace..
Dua-duanya keren yach..