Penghujung tahun 2010 dilalui dengan dukungan yang sangat antusias bagi Timnas Indoesia di Gelanggang Olah Raga (Gelora) Bung Karno di Senayan, Jakarta. Jalan-jalan menjadi sangat padat oleh antrian supporter, suara dukungan berbentuk yel-yel, terompet, riuh rendah membahana didalam maupun diluar stadion. Pendukung memerahkan jalanan, bis, mobil, motor, angkutan kota, jembatan dan semua space yang tersisa.
Stadion Gelora Bung Karno (GBK) menjadi saksi puluhan ribu orang mendukung tim Garuda bermain. Dukungan supporter tidak saja diserukan saat pemain berlaga. Sebelum berlaga pukul 19.00 pun saat mereka melakukan pemanasan di lapangan suara genderang bertalu-talu. Sorak-sorai supporter mengisi seluruh ruang stadion. Isi stadion merah merona.
Baru kali ini saya menjadi saksi langsung atas begitu banyaknya dukungan kali ini sejumlah lebih dari 95.000 penonton yang hadir. Itu pun belum termasuk yang akhirnya berhasil menerobos tribun, yang kemudian menjadikan stadion ini penuh sesak diisi oleh 110.000 supporter -yang merupakan daya tampung maksimal stadion yang didirikan pada era Presiden Soekarno- dari rakyat kecil sampai kepala negara.
Semangat para supporter termasuk saya yang terlibat didalamnya mampu menggetarkan hati. Tabuhan alat-alat bunyi-bunyian tidak terbatas pada genderang saja, bisa dari tiang pagar, pembatas , bangku plastik ataupun kursi kayu, apapun yang dapat menjadi bunyi yang memekakkan telinga dengan tujuan meningkatkan semangat tim sekaligus menjatuhkan semangat lawan, tidak terkecuali kembang api, asap api yang memerahkan stadion. Hanya dua kata yang dapat terucap sekali lagi: “Luar Biasa!”
Kekalahan Final Leg I.
Kemenangan 5-1 atas Tim Nasional (Timnas) Malaysia pada babak penyisihan piala AFF, bukan jaminan Indonesia tetap berjaya dengan hasil yang serupa. Bukit Jalil National Stadium di Malaysia menjadi saksi atas kegagalan tim Garuda 26 Desember 2010 yang lalu, tiga gol tanpa balas di final leg I dari kesebelasan berjuluk ‘Harimau Malaya’ itu. Pada intinya, manusia tidak pantas takabur akan hasil yang telah diraih, karena pada hakikatnya: roda terus berputar, suatu saat diatas, dimasa lain akan berada dibawah.
Kekalahan 3-0 telah menyadarkan banyak pihak pendukung timnas Indonesia, bahwa semangat boleh tetap tinggi, namun hati harus tetap membumi. Media yang telah mengekspos kemenangan demi kemenangan sebelumnya dan menyuguhkan manisnya kemenangan, seperti disambar petir harus menelan ‘pil pahit’ kekalahan pertandingan tandang pada Final leg pertama. Suatu pertandingan yang pertama kali dilakukan diluar Indonesia.
Para pendukung timnas Indonesia tidak percaya timnya kalah telak. Hati ini rasanya sedih bukan kepalang, tidak percaya bahwa Firman Utina dkk. harus menyerah sedemikian besar dari sebuah tim yang sama yang sebelumnya mereka lumat 5-1 beberapa minggu yang lalu. Kepala ini tertunduk walaupun hanya menjadi pemain ke 13 di layar kaca. Mulut ini rasanya malas berkicau ataupun bersiul-siul akan performa tim bersimbol burung Garuda. Tidak ada gol kelas dunia dari Christian Gonzales, tidak pula assist spektakuler dari Firman Utina, pun gebrakan Okto yang kemudian tidak dapat tampil di leg II lantaran mengoleksi dua kartu kuning sebelumnya.
Yang ada adalah lolosnya Norshahrul Idlan dari barisan pertahanan Indonesia yang kemudian memberikan assist kepada Safee yang kemudian berbuah gol. Juga Ashaari dengan gol yang menggeledek tanpa pengawalan dan sundulan kepala Safee setelah mendapat umpan jauh dari sayap kanan. Semuanya terjadi dibabak kedua dan semuanya diperoleh karena konsentrasi yang menurun manakala sportivitas telah dinodai ulah supporter yang mengganggu jalannya pertandingan dengan sorotan sinar laser kepada pemain Indonesia.
Kiper Markus Haris Maulana kemudian harus beberapa kali melayangkan protes karena mukanya terus disorot oleh sinar laser. Demikian juga Firman Utina saat mengambil tendangan sudut / corner kick. Sampai akhirnya dibabak kedua, Markus mengusulkan kepada wasit untuk menghentikan pertandingan. Saya tidak hendak mengatakan bahwa itu ulah supporter Malaysia, sekali lagi tidak. Tapi yang menjadi fakta adalah, hal itu terjadi di Stadium Nasional Kuala Lumpur, tempat ‘bersemayam’ nya Harimau Malaya, dan yang menjadi korban adalah para pemain Indonesia.
Krishnasamy Rajagopal, ‘jurulatih’ timnas Malaysia boleh jadi benar, bahwa kemenangan Timnas Indonesia selama ini diraih beruntun hanya diperoleh melalui pertandingan dikandang sendiri. Dengan timnas Filipina misalnya, karena tim tersebut tidak memiliki stadion yang layak, maka pertandingan yang seyogyanya dilakukan di negeri dengan tim yang berjuluk ‘The Azkals’ tersebut, harus dilaksanakan lagi di Indonesia.
Mungkin saja mereka beruntung, karena lolosnya tim Malaysia ke semifinal tak lepas juga dari peran Indonesia membungkam Thailand di Jakarta dengan skor 2-1 yang menjadikan mereka lolos menjadi runner-up grup. Kemudian mereka melewati Vietnam, kesebelasan juara bertahan yang mereka cukur dengan 2-0 di Bukit Jalil dan 0-0 di Hanoi. Hal itu menunjukkan bahwa tim Indonesia bermain tanpa pandang siapa lawannya, sebuah tindakan yang sportif.
Menang Tanpa Gelar.
Manakala menang besar atas Indonesia, keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi bisa menjadi energi positif, tapi dapat pula menjadi bumerang. Safiq Rahim Kapten Timnas Malaysia menuturkan bahwa “Indonesia tidaklah sekuat Vietnam atau Thailand”. Hal ini menjadi pelajaran bagi siapa pun, tidak hanya Indonesia, juga Malaysia bahwa selama meremehkan lawan dapat menjadi bumerang bagi dirinya. Mulutmu harimau mu yang akan menerkam siapa saja. Nyatanya tim Garuda menang di Kandang dengan skor 2-1 walaupun tidak menjadi juaranya.
‘Kuku’ Harimau Malaya melalui Safee kembali mencakar Garuda yang dikawal oleh Markus melalui serangan balik yang cepat. Tetapi berhasil membalas manakala Nasuha mencakar Harimau Malaya dari ‘kaki’ kiri Garuda dan menusuk melalui Moh. Ridwan dari ‘cakar’ kanan. Sayangnya kebangkitan itu dimulai pada sepertiga waktu babak kedua akan berakhir. Melalui usaha menekan terus menerus sepanjang pertandingan. Bahkan sempat mendapat kesempatan tendangan penalty yang gagal dilesakkan oleh kapten Firman Utina di menit ke 17. Skor 2 -1 menjadi catatan kemenangan terakhir Indonesia atas Malaysia di pertandingan putaran AFF.
Kekalahan Indonesia dengan agregat 4 – 2 menjadikan Malaysia berhak atas Trophy AFF seri yang kedelapan. Harus diakui bahwa mereka lebih baik di dua leg putaran final, walaupun kita lebih banyak melesakkan gol terhadap mereka 7 – 5, jika dihitung dengan kekalahan mereka di penyisihan. Satu catatan penting yang perlu dicatat bahwa penonton Indonesia tetap tertib dan sportif. Tidak terlihat sinar laser mengganggu Khairul Fahmi atau pemain Malaysia lainnya di Jakarta.
Itulah permainan, dimana semua ada aturannya. Kita ambil hikmah dari gelar yang tertunda ini. Mungkin Euforia dan ekspektasi berlebihan, yang menjadikan atlet-atlet kita seperti selebriti dadakan atas pemberitaan yang hiperbolik dan bombastis bisa ditekan. Interospeksi diri dan konsolidasi kembali untuk meraih prestasi bisa diutamakan pasukan Alfred Riedl menggapai gelar terhormat pada turnamen Sea Games 2011 dimana Indonesia adalah tuan rumahnya.
Kita memang belum waktunya juara, karena baru menang pada final leg ke 2, dan hanya membuat gol sebanyak 2, dari pemain bernomor punggung 2 dan 22, itulah sebabnya kita hanya juara 2. Jika itu bisa dilakukan dengan lebih baik maka prestasi kita menunggu didepan mata, dan AFF ini hanyalah gelar yang tertunda. Dukunganku selalu untukmu, maju terus tim Garuda ku!
SELAMAT TAHUN BARU 2011 ! Semoga ditahun 2011, menjadi tahun yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Amiiin.
Bravo Timnas Garuda.. meskipun tak dipungkiri ada setitik rasa kecewa di hati, tapi tetap dia menjadi pemersatu bangsa yang ampuh di tengah kondisi bangsa yang sedang bergejolak… Terlihat jelas ya dari layar kaca, juga cerita gambar Adelay, dukungan penuh tercurah di seantero negeri ini. Tetap semangat ukir prestasi…Garudaku..
Many thanks to Adelay yang sudah menghadirkan potret hidup di GBK 29 Des 2010 yg lalu..
Happy nu year 2011 Adelay…
Semoga yang tidak hadir dapat memperoleh manfaat dari secuil gambar yang tersaji di blog ini.
Terima kasih Andrayani, you are ‘pertamax’, hehehe
bangun siang …bakar mercon……whewwww…
Hehehe… Selamat taun baru audhee
Senang melihat gambar-gambarnya
Saya bukan pencinta bola, tapi jadi ikutan nonton di TV
Bagaimanapun, kalah menang adalah hal biasa dalam pertandingan. Kita bisa terus belajar dan suatu ketika semoga sepakbola Indonesia makin maju, sehingga makin disayang oleh pencinta nya.
Harapan kita semua untuk mencintai produk dalam negeri kita Mba Edratna.
Hati ini pingin menangis tapi saya kan Berkumis, Bravo Timnas………….Met Tahun Baru 2011
Sekali pandang kumis pantang menangis sampai habis. 😀
Selamat taun baru 2011, Om Brengs
Wah… lagi2 foto2 yang keren, langsung dari TKP lagi 😀
Tq Kakaakin,
Met Taun 2011.
Halo Bung Adelays, Semoga semangat 100 persen tetap bersama Tim Garuda.
Hakikat kekalahan adalah bagian dari kemenangan..
Bagi saya Tim Garuda tetap Menang karena jatidiri Para Suporter yang apik dan tertib. Kita sudah seharusnya memberi Apresiasi bagi mereka karena para pilar semangat rasa berkebangsaan ini telah menunjukan pada mata dunia bahwa kita adalah bangsa yang besar.sportif.
menang kalah dalam sepak bola tentu saja tidak bisa dinilai dari jumlah skor yang diciptakan. dalam hal ini teknik bermain,semangat,sportifitas Tim Garuda perlu diberi angka 8 .
dan satu lagi Bung, adakalanya kita coba berpikir bahwa ” banggalah ketika kita kalah ”
salam hangat.
Bung Andioka, semangat tetap full, bersama tim Garuda. Saya setuju bila kita memberi apresiasi yang tinggi pada mereka walaupun tidak menggapai trophy yang dicita-citakan itu.
Setuju dengan pendapat Bung Andioka, kita tunjukkan bahwa kita bangsa yang besar dan sportif.
ohya Bung Terimakasih atas Foto fotonya yang luar biasa ini.
teruslah berkarya. jayalah selalu Garuda juga Bung Adelay.
Terima kasih Bung Andioka atas apresiasinya.
Harapan itu selalu ada. Semoga di masa-masa yang akan datang timnas bisa berjaya
Setuju Kang nanang. harapan adalah cita2 ataau mimpi. Semoga kita bisa menggapai mimpi suatu saat nanti.
Ya…kita ambil saja hikmahnya. kita harus mengakui bahwa Malaysia lebih unggul dan memang itu kenyataannya.
Itulah permainan yang ada aturannya. dan aturan itu ternyata mereka lebih unggul dan menjadi pemenangnya.
Pemenangnya adalah aturan yang bisa membuat gol agregat hanya di final, bukan dari keseluruhan, hehehe…
kagak ngarti masalah bal2an… tapi ade kek komentator handal aja… ^^
kek komentator handal, apa komentator beneran ya sunflo ?
Biar kalah agregat..tapi permainan Tim Garuda di GBK luar biasa, seandainya penalty Firman Utina gol mungkin hasilnya bisa lain 🙂
Gimanapun semangatnya luar biasa…setidaknya kita bisa menang di kandang sendiri…..
Bravo Tim Merah Putih !!thn depan pasti bisa !
OK Achfe Semangat ! 2011 be the number one.
huaa adelays dateng ;angsung ke gbk ya? kereeenn…
makin bagus2 angle potonya 🙂
pakabar?
Alhamdulillah kabar baik quinie….
terima kasih atas apresiasinya.
Iya nih.. langsung datang ke GBK.
kalau masalah ini saya sangat bangga pada supporter & timnasnya..tidak pada PSSI..
salam sejahterah mas adelays
Setuju bung andipeace
wah seru pasti ya bisa liat langsung di GBK..
Selamat siang mas, senang membaca postingan kali ini. Mantap dan penuh dengan emosi yang menyemarakkan semangat juang. Wow, bravo…. foto2nya keren2 mas. 😀 Salut ya, reportase yang memberi kita semua gambaran hidup di gbk. Gelombang merah putih tampak memenuhi seluruh gelora.
Walau kalah 2-4 dengan agregat, Anna pasti “kemenangan yang tertunda” ini akan jadi realiti di masa depan. Tim Nas Garuda harus membuat refleksi untuk lebih sukses di gelanggang olah raga. Jangan larut dengan populariti dan kemenangan lalu. Ambil iktibar dari apa yang telah berlaku. Insya Allah, Sea Games 2011 bakal menyaksikan gelaran itu dikembalikan buat Indonesia. 😀
Selamat tahun baru 2011 buat mas Adelays. Semoga sukses selalu dan terus berkarya dengan tulisan2 yang lebih bagus untuk saling berbagi sesama. Trims yach.
Wassalaam.
Anna Althafunnisaa
negeri di bawah pelangi
Terimakasih atas apresiasinya Mbak Ana.
Selamat Tahun Baru 2011.
Kemeriahan pertandingan beberapa waktu lalu itu bisa dirasakan lewat posting dan foto disini…Adelay, gimana caranya tuh bisa melewati penjagaan yang super ketat?
Mudah-mudahan kemenangan yang tertunda itu akan menjadi kemenangan yang sebenarnya kelak, di satu hari nanti 🙂
Penjagaaan yang kelihatannya sulit ternyata tidak sesulit yang dikira. Melewati kerumunan keamanan yang ketat pun ada seninya. Begitulah Adelay melaluinya.
Semoga gelar yang tertunda ini menjadi kenyataan suatu saat nanti.
Amiin.
Bagaimana juga tim garuda ‘juara dihati rakyat Indonesia
mohon do’a restu sob …
http://jayarosmano.wordpress.com/2011/01/08/sembuhlah-sausan/
Thanks Bang Jay..
Juara di hati Rakyat Indonesia.
Suatu kata yang tepat untuk Timnas kita.
saya tak pernah melewatkan setiap pertandingan kemarin… dukungan penuh dari semua rakyat terlihat dari gambar-gambar apik yang pas dibidik, saya merasakan semua emosi, semangat, situsai lapangan dari foto-foto diatas.. keren…keren pokoknya.
Terimakasih Mamah Aline.
Selamat Tahun Baru 2011.
wah lama banget gak berkunjung kemari, ternyata masih dalam euforia piala AFF..
sayang saya gak nonton..
gimana kabar kawan..?
Alhamdulillah Kabar Baik…..
Terima kasih telah bertandang lagi kemari.
kesalahan 15 menit di leg pertama akhirnya harus kita bayar dengan harga yang sangat mahal.
Perjuangan kalian kami apresiasi.
10 tahun lagi mari kita dengan bangga membawa Merah Putih dan Laskar Garuda di Piala Dunia, Amiiin. 🙂
Amiiin Triunt. Kami semua mengaminkannya.
saya aja yang gak hobi nonton bola jadi nonton.. nonton di TV aja rasanya terharu apalagi kalo nonton langsung ya?
meski gak jadi juara tapi tetep dukung dan menghargai usaha TimNas..
oya selamat tahun baru dan semoga sukses selalu..
Terima kasih sendangjiwa, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ kenal dari adelays
Selamat Tahun baru sendangjiwa.
hihihhi sama Ne, emang euforia bola Timnas ada dimana2….yang seru aku nonton bola di sela2 resepsi pernikahan, yang ditayangin di lcd bukannya vidio2 juga foto2 sang pengantin tapi final AFF ni. alhasil semua undangan ribut nonton,. sampe pengantinnya di cuekin, hahahahah….sapa suruh bikin acara pas di malam final AFF…seru seru seru
selamat tahun baru mas Adelays, juga untuk teman2 semua
Wah seru juga wiwin9. Sama dengan yang saya alami saat menjadi panitia. Untungnya masih penyisihan lawan laos.
*celingak-celinguk nyari Adelays* 😀
Cuma mau ngasih tau, kalo dirimu punya pengalaman seru yang berkaitan dengan masalah kesehatan, silakan ikuti Kontes Aku Ingin Sehat, hanya di Try2bcoolnsmart.
Baiklah kakaakin, saya cari inspirasinya. (` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..
«´¨`.¸.<3Thank You<3¸.´¨`»
..(¸. •'´(¸.•'´ * `'•.¸)`'•.¸ ).. :$'. Informasinya.
subhanalllah….
Kereeeeeeennnnnn…
aku tersepona dengan foto – foto nya…
apalagi yang di awal…keren pisan…
foto2 itu mengalihkan pandangan saya…
Thanks Isil…
Selamat datang kembali di blog adelays…
Lama tak bersua di blog ini.
selalu semangat bung… 🙂
salam kenal yaaaa