Tentu tidak sulit untuk bereskpresi bagi wartawan atau penulis senior menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan, tapi bagi seorang pemula atau amatir, hal ini menjadi momok tersendiri. Ia dapat termangu memandangi screen tanpa ada reaksi tangan mengetik pada keyboard, padahal sejumlah ide sudah menari-nari diatas kepala. Jari ini seolah ingin mengetikkan sesuatu yang spektakuler, tetapi tidak sampai beberapa kata atau kalimat , tombol backspace memberangus semua tulisan itu dengan alasan-alasan sederhana: tidak pantas, kurang bagus, tidak sreg, malu dengan ide sendiri dan lain lain.
Dalam film-film jadul (jaman dulu), hal itu sering diekspresikan dengan adegan seorang yang ingin menulis dalam secarik kertas, belum sampai beberapa kalimat selesai dituangkan, kertas yang tidak punya ‘dosa’ itu diremas dan dihempaskan ke tempat sampah serta dihunjamkan dengan perasaan kesal jika mood penulisnya sedang tidak baik. Kertas yang tidak tau menahu tentang apa yang dituliskan ‘tuan’nya itu, disobek-sobek menjadi serpihan kertas dan bersatu dengan serakan kertas lainnya dilantai teraso yang pada eranya sangat populer sebelum era keramik Roman asal Italia menguasai pasar keramik masa kini.
Hasil pikiran yang tidak sempat diabadikan kedalam tulisan itu kemudian menguap hilang tanpa bekas. Syukur bila ide itu dapat kembali. Namun malang, bila ia tidak mengorbit dikepala ia akan hilang bak meteor yang lenyap dalam ruang semesta tanpa batas lantaran bertabrakan dengan benda-benda langit lainnya, lebur menjadi serpihan debu yang bertebaran di angkasa pemikiran manusia.
Dalam penokohan kartun, hal itu sering digambarkan sebagai asap yang mengepul diatas kepala serta kerutan didahi dan pandangan nanar yang tak tentu arah.
Alasan Menulis
“Menulislah… Maka Dunia Akan Mengenalmu, Melampaui Masa Hidupmu.” Tagline blog Adelays ini bukanlah tanpa makna. Dengan menulis karya tulisnya akan bertahan memberi kontribusi pada dunia, bahkan saat ia telah tiada sekalipun. Hasil pemikirannya bahkan dapat dinikmati oleh para penerusnya .
Buya Hamka yang 29 Juzz tafsir Al Azhar ia selesaikan semasa ia berada di Tahanan dan 1 juzz terakhir saat berada diluar setelah bebas dari tahanan, menjadi karya paling fenomenal yang dan dapat dibanggakan disamping karya tulis lainnya disamping novel, biografi, tulisan ilmiah dan lain-lain.
Dalam Buku “Happy Writing” , Andrea Harefa menuturkan beberapa tips-tips nya untuk menulai menulis, antara lain adalah:
1. Menulislah Apa Saja
Mulailah dengan menulis apa saja, galilah apa saja yang bisa dituliskan. Menulis juga membutuhkan keyakinan dan kepercayaan diri untuk berkarya. Apa yang didengar, dilihat, atau dirasakan, tulislah. Apa yang membuat tertawa, sedih, merana atau menangis, tulislah.
2. Berhenti menjadi Pintar (dalam Mengkritik)
Seorang yang pintar biasanya tajam dalam mengkritik sesuatu. Hal ini dapat berdampak buruk untuk memulai menulis. Belum apa-apa, kritikan maju pesat mendahului tulisan yang tak kunjung ditulis, karena takut dikritik. Untuk memulai menulis, berhentilah menjadi pintar (dalam mengkritik), tuangkan apa saja yang berada dalam pikiran tanpa khawatir akan dikritik.
3. Tidak Menulis sambil Mengedit.
Salah satu kendala menulis yang paling sering dijumpai adalah menulis sambil mengedit. Karena ingin cepat tampil bagus, kebanyakan penulis pemula sering mengedit tulisannya diawal pekerjaan Padahal, hal ini akan menghambat transformasi pikiran menjadi tulisan, dan waktu yang digunakan untuk merampungkan pekerjaan menjadi lebih lama. Biarkanlah pikiran mengalir terus sampai menjadi tulisan. Jangan ganggu pikiran yang sedang lancar menurunkan ‘ilmu’nya ke tangan meluncur tanpa hambatan.
Ketauhilah bahwa penulis (writer) dan penyunting (editor) adalah pekerjaan yang berbeda. Penulis menghasilkan tulisan, sedangkan penyunting memperbaiki tulisan, walaupun sangat mungkin editor memiliki kemampuan penulis.
Strategi Menulis
Setelah menuliskan apa saja yang ada dalam pikiran, barulah kemudian kita sampai pada tahapan berikutnya, yaitu tulisan yang kita buat tidak hanya dibaca oleh kita, namun juga dipahami orang lain. Oleh karena itu menulis juga membutuhkan strategi. Sedikitnya ada lima hal menurut Andrea Harefa strategi menulis yang ia paparkan dalam bukunya yaitu :
1. Menentukan Tema
Tema menjadi penting, karena tanpa tema yang terarah maka tulisan yang dibuat tidak akan jelas fokusnya membahas tentang hal apa. Sedikitnya jika sudah memiliki tema yang jelas maka pembaca pun akan jelas memahami tulisan yang dibacanya.
2. Target Pembaca
Tentukan target pembaca. Kalau tujuan tulisan ini adalah untuk banyak kalangan, maka gunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Jika tulisan itu ditujukan untuk kalangan tertentu, maka tulislah sesuai dengan segmen tersebut. Sebagai contoh jika kita menulis karya ilmiah, maka yang dituju adalah pembaca dari kalangan yang ingin mengetahui tulisan kita dari sudut pandan ilmiah, maka tulislah dengan metodologi penulisan ilmiah.
3. Mengumpulkan Bahan
Mengumpulkan bahan dizaman yang serba internet ini jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan ‘tempoe doeloe’. Kalau dulu ketika saya masih bersekolah dan belum populer internet, tugas klipping menjadi jalan terbaik yang mudah didapatkan dari sebuah perpustakaan. Membaca klipping orang lain atau dari buku di perpustakaan menjadi marak dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengumpulkan bahan ketika ia tidak memperolehnya dari sumbernya secara langsung, disamping buku. Saat ini internet adalah salah satu media terbaik yang pernah ada karena begitu mudah, tinggal ketik saja pada situs pencarian seperti google, yahoo, ask dan lain-lain apa yang kita cari akan muncul dengan cepat. (Tentunya dengan koneksi internet yang tidak lelet)
4. Mengumpulkan atau Menyeleksi Bahan
Tentunya, bahan yang sudah dikumpulkan haruslah di sortir agar sesuai dengan tema tulisan yang dibuat. Kalau bahan itu sejalan, dengan demikian dapat menjadi kandidat untuk dimunculkan. Tidak semua hal yang sejalan perlu dituliskan, buatlah peringkat terbaik mana saja hal yang perlu dimunculkan karena diantara bahan terbaik tentu ada saja kesamaan hal satu dengan lainnya.
5. Mengungkapkan Bahan Agar Mudah Diterima.
Cara seseorang menyampaikan kepada orang, menjadi faktor yang juga tidak boleh dilupakan. Dengan gayanya yang sederhana dan lugas misalnya, seorang penulis akan mendapatkan apresiasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan penulis lain yang bertele-tele. Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata, dan Habiburrahman Elshirazy (aka. Kang Abik) memiliki keunikan dibandingkan dengan lainnya. Andrea dengan kekuatan kata-katanya dan beralatar belakang Melayu mampu menyihir pembacanya dengan tulisannya yang sangat detil dan mendayu-dayu. Sementara Kang Abik mampu menarik perhatian dengan kekuatan plot ceritanya yang sangat kuat.
Mereka, seperti Andrea Hirata, Kang Abik, menjadi penulis tidaklah instan seperti mie, tinggal buka, masukkan dalam panci masak dan siap disuguhkan. Sekali lagi tidak. Mereka menjadi kaya dan berhasil mendapatkan royalti dari hasil menulis semata-mata karena ditempa oleh berbagai cobaan dalam menulis.
Mereka, para penulis sukses itu, juga melalui saat-saat pertama dalam hidupnya ketika mereka memulai ‘menulis’. Mulailah menulis dan berbagi hal positif untuk disebarkan dalam dunia yang ‘sebentar’ ini. “Tulislah, maka dunia akan mengenalmu, melampaui usiamu”.
So.., mulailah menulis dari sekarang.
Tips mantap mas, Adelays. Insya Allah saya akan segera bikin draft untuk posting tulisan baru. Blog saya sudah lama gak di-update. Saya juga akan beli dua buku yang ditampangin di posting ini. Salam sukses. *saya udah lama gak nongol di blog mas Ade….
Sip Alris, Mudah2an segera update ya blognya mas. Dan mudah2an semua problem terselesaikan dengan baik.
Writing Donut(Joni L. Efendi) dan Happy Writing (Andrias Harefa), dua buah buku yang tentunya telah menyemangati mas Adelays untuk menulis pada posting kali ini. 😀
Perbincangan kedua buku itu direview dengan persepsi tersendiri. Makin mantap dech tulisannya, mas. Gaya mas menampilkan sesuatu isu, lain dari penulis yang biasa Anna baca di blog. Menarik dari susunan kata, penambahan ide melalui analogi, metafora dan hiperbola yang meluaskan kosa kata baru dalam penulisan. Asyik sekali mengamati bacaan pada setiap kalimat. Semuanya bermula dari hati juga keinginan untuk menulis. Begitukan ?
Jangan punya alasan untuk tidak menulis. Alasan hanya dibuat oleh orang lemah dan tidak yakin akan dirinya. Ayo… menulis dengan gembira dan anggap menulis seperti makan donat . Ahh.. kapan bisa jadi Andrea Hirata dan Kang Abik ya. Novel2 mereka sangat menginspirasi.
“Tulislah, maka dunia akan mengenalmu, melampaui usiamu”. Setuju. 😀
Terima kasih mas, sudah berbagi kiat2 yang menarik dari sebuah bacaan. Semakin bersemangat untuk menulis nich.
Anna
negeri di bawah pelangi
Terima kasih atas apresiasinya Mbak Anna. Semoga demikian pula halnya dengan Mbak Ana dengan tulisan-tulisannya.
setelah membaca ini sepertinya gampang ya menulis itu, tapi pernah coba malah gak karuan hasilnya……..tp kl menulis sambil makan donat kayaknya yummiiiiiii………………………
Tetaplah semangat untuk menulis, lama-lama juga dengan berjalannya waktu akan rapih.. 🙂
Thanks Realodix, atas motivasinya.
Tuh, Mas Koko_Brengs,
Ada rekan yang menyemangati untuk tetap berkarya. Jangan lah patah arang. Maju terus pantang mundur.
Thanx mas, m’beri pencerahan ttg menuangkan segala sesuatu ke dalam tulisan… – hemmm zaman sekolah dulu plg ga suka pelajaran bag. MengaRang 😦 –
Salam kenal mas… lg coba belajar muncul di blog niy…
Ummu ShidQi, salam kenal dan selamat membaca blog Adelays , semoga betah.
Setelah lama tidak posting, ternyata tulisan Adelays mampu menyihir saya buat membaca tulisan ini sampai habis…
Bener banget, menulis itu bisa jadi selezat donat.
Tulisan yang diramu dengan segenap jiwa akan membuat sebuah karya menjadi tidak biasa.
Kebetulan saya juga penyuka gaya Andrea hirata dalam bercerita. Dia memiliki gaya tulisan ‘jaman dulu’ yang mampu membuat hati saya mengharu biru…sederhana namun memikat 🙂
Setelah baca posting Adelays ini, saya akan coba stop deh menulis sambil mengedit…hehe, ujung-ujungnya memang semua tulisan akan ‘lenyap’ ditelan oleh backspace 😛
Terima kasih Mbak Bintang Maya Timur. Sangat membanggakan hati ini, karena mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Mbak.
Mudah2an bermanfaat.
menulislah maka dunia akan menyenalmu, melampaui umurmu.. mantaappp :). langsung dipraktikan. semangat ^^
Silakan Mas RIzki
Waahhh.. mantap mas Adelays…
walaupun tulisannya panjang, tapi aku sangat menikmatinya, tips inilah yang aku cari selama ini.. Makasih Mas.. pengen langsung menerapkn menulis, tapi BW dulu ah… 😛
Terima kasih Yuniamurti. Semoga bisa diambil manfaatnya.
tips yang keren Ade
semoga ade pun terus menulis untuk menjadi sejarah di masa depan 😀
Terima kasih Gerhanacoklat, teruslah berkarya dengan puisi2nya…
tips yg sangat bermanfaat BGT, thx infonya
Sama-sama Zaenal…
Mantabs infonya..
Aku dah baca buku writing donuts tuh..
Mantabs… memang inspiring..
jadi kepikiran setelah membaca artikel ini, kalo selama ini kadang hanya asal nulis dan kurang mengasah keterampilan menulis yang baik… padahal saya punya 2 buku itu kiriman sahabat narablog, baru sepotong-sepotong bacanya… makasih serasa diingetin mas adelays
Hi Mamah Aline, saya juga senang mengingatkan… 🙂
salam mas Adelays 🙂
saya juga punya buku Writing Dunuts hehe..
bener mas, mulai saja menulis jangan pake edit2 dulu, soalnya kalo menulis sambil edit bisa membuyarkan ide ceritanya..
kalo kata saya mah, “aku ingin mati meninggalkan karya” dan “aku menulis maka aku ada” hehe..
Wah.. tag line nya boleh juga tuh…
ternyata untuk jadi seorang penulis hebat itu gampang-gampang susah ya….
Bukan gampang-gampang susah tetapi memang tidak mudah. hehehe…
banyak yang tertuang pada draft ..
dan menggantung tak terselesaikan.. 😦
*kunjung balasan..
hiks… sama.. hehehe…
Heeemmm… Mantap deh 😀
Hmmm… Tq… 😀
Ayo menulis .. Salam kenal.
artkelnya bermanfaat sekali bagi saya yang baru menulis mas, masih perlu banyak pengalaman untuk jadi penulis handal
salam kenal, suka aja lihat baju balapnya heeeeee
……………………………………..
mohon maaf mas, mohon doa dan bantuannya di
http://bchree.wordpress.com/2011/03/09/mohon-do’a-dan-bantuannya/
jazakumullah
hm.. saya lebih suka mengganggap menulis adalah bercerita. kalau cerita2 & postingan2 saya di ceritakan kembali secara lisan, sama aja saya ngoceh2, cuap2 sendirian berhari2 dan i love it :D.
tapi sayangnya, sekarang punya sejuta cerita, tapi waktunya takada :((.
btw. makasih ucapan & doanya.. sampe bela2in kirim ucapan selamat ke blog2 saya yang lainnya… *lagian tau ajah saya punya banyak blog*
saya kirim imel untuk tgl 26, kalo ada waktu luang, dateng ya 🙂
btw, kemarin maksudnya mau mengundang, tapi memang untuk temen blogger undangan lewat fb dan saya ga punya fb dikau. mohon dimaafkan ya…
semangat om
aku dan blue selalu mensuportmu
salam persahabatan
Psst… aku punya juga buku writing donuts itu, tapi belum khatam 😳
Menulis memang tidak mudah, apalagi selalu berteman dengan rasa malas 😀
Mari kita mulai (belajar) menulis 🙂
biasanya kebuntuan itu muncul saat kosa kata yang ada habis untuk ditulis, ini disebabkan seseorang kurang atau jarang membaca buku. jadi mau gak mau habis seketika tuh kata2 karena bingung mau nulis apa lagi. Jadi banyak2lah membaca untuk memudahkan menulis.
akhir2 ini saia kekurangan waktu utk menulis blog, mas…
berusaha mencuri waktu utk menulis di sela2 jam kerja….hihihi
anw, mksih tipsnya…. 🙂
Tulisan yang sangat bagus sekali mas, dapat memberikan motivasi tersendiri bagi rekan-rekan sesama blogger yang saat ini sedang “mati gaya” kehabisan ide untuk menulis. Memang salah satu manfaat ngeblog yang saya rasakan sendiri yaitu bisa belajar menjadi seorang penulis, cuma masih dalam tahap menulis didalam blog lah. Belum menjadi seperti mas yang sudah menerbitkan buku tulisan sendiri, Insya Allah beberapa waktu kedepan saya bisa menulis dalam bentuk sebuah buku. Aminnn…
lama tidak silaturrahim ke mas adelays…
postingan ini memberikan semangat, semangat untuk menulis lagi hehe
blog bagi sil merupakan sarana belajar menulis paling efektif, karena jika di ingat, dulu mengarang tugas bahasa indonesia aja susahnya minta ampun.
Sekarang, walaupun belum ga terlalu baik, setidaknya sudah mulai mengalir…
dan itu di dapat dari ngeblog.
thanks for inspiring me…. have been trying to link my blog with yours but couldnt find it….hehehheeh
Welcome back to your blog… Berta…
Keep writing.. and the world will know you…
i love ur post, keep share^^
mampir balik ke website kami yaa…
Ingin barang bekas Anda lebih bermanfaat?
Mari beramal bersama kami, dalam program HA Peduli
Kirimkan barang bekas Anda yang masih layak pakai/ layak guna ke kantor Hajarabis.com di
Jalan Letjen. Sutoyo 109-111 Malang.
Keterangan lebih lanjut, hubungi kami di link website http://hapeduli.hajarabis.com/ atau di line telepon (0341) – 8441777
Thanks Mas, bermanfaat postingnya.
Selama ini memang belum pernah membaca buku tentang menulis tapi kalo kata orang bilang (ilmu yang paling gampang) nulis memang jangan sambil ngedit. Ga bakal pernah selesai tulisan kalo seperti itu, 😀
Bukunya dijual bebas di toko buku kan Mas ya? mau nyari-nyari nih. 😀
Ohya, salam kenal 🙂
waaah, ini yang dicari-cari …
makasih uda mosting ini, izin copas yaa, buat tugas nyari artikel .
dan kebetulan ini yang aku mau .. ^_^
Sikakan… semoga membantu
Silakan