Walaupun saya memilih untuk mengunjungi tempat lain jika saya sudah pernah mengunjungi suatu tempat di tanah air atau mancanegara, Hong Kong dan Tanah Suci menjadi salah satu pengecualiannya. Hong Kong, adalah tempat yang punya histori sebagai wilayah jajahan Inggris ini, memiliki beragam alasan untuk dikunjungi kembali kecuali karena kesulitan makanan halalnya. Salah satu alasan kembali ke negara yang memiliki dua standard pemerintahan,lantaran “baru” dikembalikan ke wilayah China tahun 1997 ini adalah karena dahulu belum sempat mengunjungi masjid-masjid yang ternyata tersebar di beberapa daerah di Hong Kong.
Sebelum lanjut tentang kisah utama tentang Hong Kong, rasanya masih pantas kalau saya menyampaikan Selamat Tahun 2012, dengan harapan semoga tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Cukup lama blog ini “menganggur” karena kesibukan saya pelatihan selama 7 (tujuh) bulan ditemani berbagai tugas dan on the job training di Hong Kong selama beberapa waktu. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi awal yang baik untuk melanjutkan ‘tradisi’ mengisi waktu sebagai sarana sharing kepada para pembaca.
Dimana Orang-orang Indonesia Sholat Jum’at di Hong Kong ?
Dimana sholat Jum’at di Hong Kong ? Pertanyaan ini mewakili para pencari tempat ibadah muslim yang cukup sering diketik di mesin pencari data online seperti google. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi muslim melayu / muslim Indonesia adalah Konsulat Jendral Republik Indonesia (KonJen RI) di kawasan Causeway Bay.
Causeway Bay memang salah satu tempat yang banyak berkumpul orang Indonesianya, terutama di Hong Kong Island. Selain Hong Kong Island, ada beberapa kawasan lain tempat berkumpulnya orang-orang Indonesia seperti kawasan “Srikandi” di Yuen Long, dan Tsuen Wan di Main Land. Main Land adalah sebutan untuk Hong Kong yang daerahnya berada / bergabung dengan China Daratan.
Data yang dihimpun dari KonJen RI di Hong Kong bulan September 2011, sebanyak 156.000 orang berada di Hong Kong untuk tujuan bekerja, bisnis ataupun pesiar. Sembilan puluh persen diantaranya adalah Indonesia Migran Worker atau TKI yang mayoritas dari mereka (95%) adalah perempuan dan bekerja sebagai Domestic Helper. Sepuluh persen diantaranya berada disana untuk urusan bisnis dan lain lain. Maka tidak heran kalau tempat ibadah untuk sholat jum’at-nya orang Indonesia tidak terlalu banyak, kecuali di KonJen RI. Dalam kesempatan lain mungkin akan saya paparkan tempat-tempat sholat lain yang ada di Hong Kong.
Dalam suatu hari Jum’at di Hong Kong dibulan Oktober 2011, saya kembali berkesempatan melakukan Jum’atan setelah sebelumnya makan siang disebuah warung yang letaknya tepat berada di kantor KonJen RI di Keswick Street. Ada beberapa usaha / perusahaan yang Indonesia Related di daerah ini, karena memang daerah ini menjadi salah satu sentra paling padat dikunjungi orang Indonesia.
Sebut saja disana ada BNI Remittance Limited (BRL), sebuah remittance agent yang sangat ramai dipadati pekerja migran Indonesia terutama saat awal bulan, untuk keperluan pengiriman uang ke Indonesia. Ada juga warung Chandra, warung yang menyediakan makanan khas Indonesia seperti nasi kuning , rawon, gado-gado dan lain lain . Ada juga Mandiri remittance.
Letak tempat sholat Jum’at yang saya kunjungi terletak di lantai 4 Gedung KonJen RI. Lokasinya tepat di seberang BRL. Masuk ke gedung Indonesia Center , nama lain gedung ini kalau dilihat di Google maps resepsionis sudah berada tepat pintu masuk gedung. siapapun yang masuk bisa saja akan ditanya keperluannya untuk apa datang dan mengisi buku tamu. Tapi karena tepat saat sholat Jum’at maka ‘ritual’ itu bisa diabaikan. Lantai 4 bisa dicapai dengan lift atau berjalan dengan tangga yang relatif agak sempit.
Karena waktu saya tiba di Keswick Street juga bisa dikatakan tidak terlalu awal, plus makan siang didahulukan, maka bisa diduga khutbah solat jum’at sudah dimulai. Untungnya sholatnya belum. Saya mendapati shaf masih cukup saya masuki dibagian depan di satu sudut dengan jendela. Shaf yang dibentuk hanya dua atau tiga shaf cenderung melebar. Pikiran ini sesaat menerawang saat beberapa tahun lalu melakukan sholat di Mushola “Al Falah” , tempat ini juga, untuk pertama kalinya. Inilah tempat dimana mushola yang kebanyakan dipadati orang melayu / Indonesia . Tak lama panggilan Iqomah sebagai tanda sholat Jum’at dua rokaat dimulai, saya bergegas bangkit dari duduk dan siap untuk sholat sambil sebelumnya memandang dari lantai 4 kebawah, memandangi rekan-rekan belum tahu kalau sholat jum’at sudah dimulai…
Hmm… Jum’at di Keswick Street….
Wah, seru banget ya bisa sharing tentang setiap negara.. 🙂
Sangat berguna informasinya bila nanti ke HK.
😀
Mudah-mudahan mendatangkan manfaat informasinya.
akhirnya, setelah sekian lamaaa absen dari dunia tulis menulis, adelay bikin tulisan lagi, Hongkong yaaa, pengalaman yang mengesankan, beruntung yaa bisa sampai ke sana….fotonyaa baguuss,,,,suksesss slaluu buat adelay 🙂
Thanks Andrayani…
Hongkong dulu beberapa th lalu sebenernya sama saja, tapi tetap aja terasa berbeda.. kunjungan kali ini.
Subhanallah..
ternyata ada juga tempat melaksanakan sholat Jum’at di HK ya… 😀
Selamat Hari Jum’at buat Adelay. Semoga kini bisa nyaman melaksanakan sholat Jum’at di tanah air 🙂
Ada walaupun sedikit… Bagaimanapun tanah air tetap lebih nyaman… melaksanakan jum’atannya
Di Hongkong ada Bank BNI? heran aja.. kenapa bukan BCA yang merupakan Bank besar atau Bak Mandiri yang BUMN..
Tapi.. BNI Bank BUMN juga sih, cuman gak semua orang punya rekening BNI.. *kok jadi bahas Bank* 😛
Ada juga bank lain, tapi justru Bank BNI (yang nota bene bank BUMN) justru bank ini merupakan bank perintis dan berdiri lebih awal dari bank lainnya.
Bahas bank ? nggapapa lagee..
Lama gak main kesini.. Mas Adelays gimana kabaranya… klo main kesini selalu ke ingat foto-fotonya yang cantik dan jalan-jalannya..
Kirain sudah pindah kewarganegaraan.. 😛
Pindah kewarganegaraan ? Kidding you….
kita pan cinta Indonesia
duuuuh BNI nie yeeeeaaah… adem ngliatnya…
ade yang mana yah?? 🙄
btw dah pulkambek to indonesia blom de?
Ngga ada dunks.. kan yang moto…
Udah.. Indonesia tetap lebih baik.. kangen sama makanan Indo soale…
wheew…..pekiwan aja deh…
Page One boleh…
Page Two juga boleh…
Halo Adelays, selamat tahun baru juga, smoga tahun 2012 ini membawa lebih banyak berkah dan kebahagiaan buat kita semua…
Saya belum pernah ke Hongkong, tapi pas lihat tulisan BNI di negara orang, perasaan saya kok kayak ada di Indonesia ya…hehe, Warung Chandra itu akan saya catat baik-baik deh, soalnya kalo ke luar negeri berhari-hari, saya pasti rindu makan nasi… 😀
Banyak sih.. resto Indonesia.. malah yang lebih ‘halal’ juga ada. hehehe…;
Lho ternyata Alphard juga ngetren juga di Hongkong ya?
Kapan-kapan jumatan di Hongkong ah.. 🙂
Ngetrend bangets… malah sering… naik alphard disana.
Udh kaya Xenia Avanza di Jakarta
Heeemmm…
enak banget sich bisa jalan2 k hongkong… Klo di negri orang pasti selalu pengen balik k negri sendiri karena akan ngerasa Indonesia tuch indah banget 🙂
Pengen balik ? sudah pasti.. kangen sama makanannya..
beruntung deh.. kita punya kuliner yang beragam / variatif bgt.
Mantaps… Seneng ngebacanya….
Bener-bener gembira dengan kembalinya mas Adelays di ruang maya. Penulisannya berbobot dan sering ingin dibaca. Sudah membaca sejak pertama diterbitkan tetapi belum punya waktu untuk berkomentar.
Selamat tahun baru 2012. Semoga selalu sihat serta sukses dalam setiap perjalanan yang dilalui di sana. Di Hong Kong ya, mas. 😀
best regards.
Anna
Terima Kasih Mbak Anna,
Kehadiran komentar Mbak Anna juga saya nantikan. Terima kasih atas ucapan selamat dan sehatnya… Smoga sukses selalu mengiringi perjalanan karir mbak.
Aamiin. Allahumma amiin.
Terima kasih kembali untuk doanya mas.
itu poto gw kenapa yang posenya lagi nggak banget ya… harusnya judulnya “ngerumpi di depan konjen.” wkwkwkwkwk. Selamat Menulis Kembali!
buat lucu lucuan aja.. Klo yang ok, ntar narsis lageeh.. 😛
Waaahh Hong Kong..!! 🙂
Setiap negara selalu punya ciri tersendiri yang Pak.. pasti paling seneng kalo pas ketemu yang sama – sama orang Indonesia juga, apalagi kalo rame – rame, pas Jumatan pula, ehehe..
Perihal mencari – cari masjid atau tempat untuk menunaikan kewajiban 5 waktu juga ada seninya ya Pak.. Dulu pernah, waktu main ke Liverpool, sempet kebingungan mo sholat dimana. Berhubung dikejar waktu yang semakin sempit, akhirnya saya dan seorang teman memberanikan diri untuk mencari sebuah ruang kosong di dalam Katedral Liverpool (pas waktu itu sedang berkunjung dan menikmati arsitektur bangunan tua-nya). Sempet was – was juga kalo2 dicurigain kenapa2 kalo ketahuan. Tapi Alhamdulillah sholat jamak kilat itu tertunaikan juga tanpa halangan berarti, ihihihii.. 🙂
serasa berada di hongkong jg…nice post
selamat ya udah bisa jadi reporter buat blog pribadinya hehe… (enaknya euy bisa jalan2 ke HK…) sukses selalu ya mas Adel 🙂
Baru nyadar kalo gugle map nya tulisan mandarin, jiah
Selamat wajah baru, rumah baru, alamat baru bro. Tulisan dan fotonya yahud.
Klo di negara barat, cari masjid bakal lebih sulit lagi nih… ???